IBUKU PENJAHIT #by. Safrina Muzdhalifah
IBUKU PENJAHIT
![]() |
Kalikatur. By: olink print |
Lebih sering, di suatu ruang yang sempit. Aku melihat ibu
menjahit.
Mesin jahit tua itu berderit, menanggung potongan kain melilit.
Sesekali ibu menguap, bila kantuk menyerang sengit, ia teguk secangkir kopi
pahit sedikit demi sedikit.
Sekian kali, sebab duduk dan menunduk puluhan menit,
leher dan punggungnya mulai menjerit.
Terkadang matanya sayu, jemarinya
kaku, barangkali juga ingin mengadu.
Namun kehendaknya lebih menggebu.
Lebih
lantang berseru.
Ibuku penjahit.
Di tangannya, dengan benang ketabahan ribuan
mimpi kami terjahit.
Dalam keyakinannya, doa dan harapan kami melangit.
Setiap
waktu, aku tahu bersama takdir ibu sedang saling lempar dadu.
Di ruang yang
lain, menyaksikan pengorbanannya yang semeru aku hanya mampu terharu dan
tergugu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 Comments:
Posting Komentar