IBUKU PENJAHIT #by. Safrina Muzdhalifah

IBUKU PENJAHIT

Kalikatur. By: olink print

 

Lebih sering, di suatu ruang yang sempit. Aku melihat ibu menjahit. 
Mesin jahit tua itu berderit, menanggung potongan kain melilit. 
Sesekali ibu menguap, bila kantuk menyerang sengit, ia teguk secangkir kopi pahit sedikit demi sedikit. 
Sekian kali, sebab duduk dan menunduk puluhan menit, leher dan punggungnya mulai menjerit. 
Terkadang matanya sayu, jemarinya kaku, barangkali juga ingin mengadu. 
Namun kehendaknya lebih menggebu.
Lebih lantang berseru. 
Ibuku penjahit. 
Di tangannya, dengan benang ketabahan ribuan mimpi kami terjahit. 
Dalam keyakinannya, doa dan harapan kami melangit. 
Setiap waktu, aku tahu bersama takdir ibu sedang saling lempar dadu. 
Di ruang yang lain, menyaksikan pengorbanannya yang semeru aku hanya mampu terharu dan tergugu. 


Totosan, 01 Mei 2020





0 Comments:

 

2013 © khoma

Designed by | Irsah inDesigns Copyright © 2013
Supported By | Blogr Templates and Themes

Domain + Hosting | Unlimited Web Host